Buku Harian Ari Part 47

0
1340

Buku Harian Ari Part 47

Sebuah Keluarga Baru

Beberapa bulan berlalu…

Rini
Aku sungguh menyesali dengan hidup yang sudah kujalani, mulai dari awal kali kuserahkan keperawananku kepada mantan kekasihku yang dari kabar burung kuketahui bahwa ia kini telah beristri karena istrinya hamil duluan. Aku juga sudah dengan hinanya memberikan tubuhku secara cuma-cuma kepada abang iparku sendiri, pada almarhum security kampusku, dosen wanitaku dan juga pada timun tak berdosa. Dan kini aku harus menanggung aibku sendiri karena aku tengah mengandung anak dari pria yang memang sempat membuatku jatuh hati, namun kutak menyangka akan berakhir seperti ini. Hari ini aku akan melaksanakan akad nikah dengan pria yang telah membuatku hamil saat ini, dengan usia kehamilan yang tergolong muda, belum terlihat perutku membesar, sehingga aku masih bisa menutupi aib ini dalam acara sakral yang akan segera berlangsung beberapa jam lagi.

Pria tersebut adalah mas ari, seorang duda muda yang telah merenggut keperawanan kakak kandungku, seorang pria yang kini juga telah merenggut masa depanku. Sepertinya ijab qabul di ruang tengah telah selesai, dan kini aku didampingi kakak dan ibuku berjalan menuju meja ijab qabul yang disana telah duduk mas ari, bapak penghulu dan tamu undangan yang ada. Aku hanya bisa menunduk dan duduk bersimpuh seraya menandatangani buku nikah kami. Sungguh sama sekali tak ada rasa bahagia di dalam hatiku, justru yang ada hanya rasa takut dan khawatir, karena menikah dengan seorang pria yang busuk-busuknya sangat kuketahui berdasarkan penuturan dari kakak kandungku sendiri. Yaah aku memang harus melaksanakan akad nikah ini karena hanya ini satu-satunya cara agar aku dan keluargaku dapat menutup aib yang telah kuperbuat.

Bu Rida

Aku masih tak rela dengan takdir yang mengharuskan adik kandungku menikah dengan pria yang telah merenggut dan menodai diriku di masa lampau, ia yang kini telah menjadi suami sah adikku, membuatku merasa sedikit kurang nyaman untuk tinggal satu atap bersamanya. Walaupun ia tak melakukan hal yang mencurigakan, namun trauma perih di dalam hatiku kembali terasa, dan aku tak ingin munafik, kenangan manis bersamanya juga muncul dalam fikiranku. Hari ini setelah makan malam bersama, boby suamiku izin pergi ke kampung sebelah karena ada rapat warga yang diadakan untuk membahas acara pesta rakyat. Karena di rumah ini ada dua kepala keluarga, dan hanya diminta satu kepala keluarga per rumah maka boby lah yang pergi. Setelah aku dan rini mencuci piring, rini pamit masuk ke kamarnya karena ia keletihan ungkapnya. Sementara suami rini, si ari sedang duduk menonton tv di ruang tengah.

Aku berjalan melintas di depan ari menuju kamarku, tiba-tiba ari berkata “Walaupun udah turun mesin sekali, mbak tetap seksi ya”. Aku rasanya seperti tersambar petir, tapi bukannya mengabaikan ucapan ari, aku malah berbalik dan berjalan mengarahnya, “Ngomong apa kamu barusan?” tanyaku. “Mbak makin seksi” ucap ari enteng. “Jangan kurang ajar kamu ari! Sekarang saya kakak iparmu, dan kamu juga sudah bertanggung jawab menjadi suami adikku, berfikirlah dewasa!” ucapku menceramahinya. Ari hanya terkekeh mendengar ceramahku, aku yang kesal langsung membalikkan badan dan berjalan cepat masuk ke kamarku dan mengunci pintu.

Ari

Aku akhirnya kembali mengemban tanggung jawab menjadi seorang suami karena perbuatan bodohku menghamili anak orang, dan perempuan yang mengandung anakku saat ini adalah adik dari perempuan yang dulu pernah kurenggut kesuciannya. Entah hidup seperti apa yang akan berlangsung kedepannya, di titik ini di dalam diriku seolah muncul dua kepribadian, yang satunya adalah aku si ari yang menyayangi keluarga dan yang satunya adalah aku si ari yang ‘penjahat kelamin’ yang gak akan bisa puas dengan satu wanita. Mungkin lain kali aku harus mengecek kondisi kejiwaanku ini ke dokter, tapi untuk saat ini nikmati dulu apa yang ada. Pasca pernikahanku dengan rini, aku dan rini tinggal serumah dengan kakak kandungnya rini, yang tak lain adalah rida. Hari-hari pertama berjalan biasa saja, namun makin kesini aku mulai merasa kepribadianku ‘yang satunya’ aktif dan agresif di dalam diri ini.

Dalam pandanganku kak rida jauh lebih menarik dibandingkan istriku sendiri, walaupun yang aku ketahui bahwa kak rida sudah memiliki seorang anak, namun birahiku begitu besar padanya. Aku selalu berusaha untuk menahan hal gila yang terjadi dalam jiwaku ini agar tidak terjadi perpecahan di dalam keluarga ini. Namun suatu ketika pasca makan malam, aku melakukan tindakan bodoh mengomentari tubuh kak rida, dan itu diluar kendari diriku yang asli, alhasil kak rida sepertinya marah besar padaku. Namun aku bingung bagaimana menjelaskan hal yang aku alami padanya. Hari ini saat aku pulang kuliah sekitar menjelang magrib, “Assalamualaikum…” ucapku memberi salam. “Wa’alaikum salam” sahut kak rida. “Pada kemana yang lain kak?” tanyaku ramah. “Mas boby pergi ke kampung sebelah lagi mempersiapkan acara pesta rakyat yang kemarin di rembuk, sementara rini sepertinya ada kelas tambahan” jelas kak rida.

“Ooo” ucapku seraya berjalan pelan mengarahnya yang sedang memasak di dapur, niat awalku adalah hendak mengambil air minum, namun mata liarku menangkap tonjolan empuk dari balik rok gamis hitam yang beliau kenakan. Beberapa kali aku menelan ludah, dan terus berusaha berfikir positif. Dan ketika kak rida menunduk membelakangiku untuk mengambil spatula yang jatuh, aku kalap, aku dengan kasar memeluk kak rida dan menempelkan tubuhku erat ke tubuhnya. “Ari! Ngapain kamu?!” pekik kak rida seraya berusaha melepaskan diri dari cengkramanku. Seketika aku tersadar akan perbuatanku, aku lepaskan pelukanku dan berlari kecil menuju kamarku. Di kamar aku merasa sangat bersalah dan hanya bisa terduduk di lantai dibalik pintu kamarku ini. “Perbuatan bodoh apa yang barusan kau lakukan ari!!!!” pekikku dalam hati.

Bersambung

Pembaca setia Kisah Malam, Terima Kasih sudah membaca cerita kita dan sabar menunggu updatenya setiap hari. Maafkan admin yang kadang telat Update (Admin juga manusia :D)
BTW yang mau jadi member VIP kisah malam dan dapat cerita full langsung sampai Tamat.
Info Lebih Lanjut Hubungin di Kontak
No WA Admin : +855 77 344 325 (Tambahkan ke kontak sesuai nomer [Pakai +855])
Terima Kasih 🙂

Daftar Part