Love Tamarind Part 1

0
1488
Love Tamarind

Love Tamarind Part 1

Prolog

Namaku Rian Ramadhani anak Pak Jaelani, seorang yang terpandang di kampung ini. Aku bukan orang yang istimewa sebenarnya, tapi karena status bapakku, akhirnya aku pun menjadi orang yang spesial di mata banyak orang. Aku cukup ganteng sih, cieeh….nggaklah biasa aja. Tapi statusku jomblo, nggak jelas juga kenapa orang seperti aku jomblo.

Persoalannya hanya karena satu hal. Aku kenal cewek cantik, pake jilbab dan dia sekelas denganku. Namanya Anik Yuanawati. Itu saja. Dan aku jadi secret admirernya dia. Aku kagum kepadanya pertama, karena dia pintar, kedua karena dia jujur, ketiga karena dia sering menjadi penyemangat ketika kami sedang down, dan keempat karena ia cewek tercantik yang pernah aku lihat. Jujur, semenjak kelas 1 aku sudah naksir ama dia. Dan semenjak itu pula aku tolak banyak surat cinta yang entah bagaimana bisa masuk ke ranselku. Dan jujur semenjak itu pula aku baru mengenal yang namanya cinta.

Siapa sangka Anik adalah wanita pertama yang menjadikan bingkai-bingkai kehidupanku begitu indah. Gambaran anaknya secara fisik ia itu cantiik, seperti Nabila Syakieb. Dia pakai kacamata minus. Kacamata yang selalu menyertainya kemana pun dia pergi. Aku suka ketika dia membetulkan kacamatanya itu, seandainya aku jadi kacamatanya aduuuhh….aku kenapa jadi malu-malu sendiri ya?

Tapi begitulah sayang sekali aku harus bersaing dengan banyak cowok. Aku tak pernah berharap kepadanya. Tak pernah berharap lebih. Tetapi kalau cuma menunggu saja rasanya aku seperti orang yang kena PHP. Ingin sih aku bilang, “Nik, aku suka kamu.” Tapi apa tanggapannya nanti? Sampai sekarang ia hanya menganggapku sebagai sahabat, sebagai teman di kala sedih dan duka.

Dia punya kakak, namanya Rahma Savitri. Sama-sama berjilbabnya hanya saja beda sekolah. Keduanya punya sifat yang bertolak belakang. Sifat Rahma dia itu tegas dan perfeksionis. Dia nggak mau kalah sama siapapun, kalau kalah ia bakal nangis seharian. Itulah Rahma. Kalau Anik dia cenderung nerima apa adanya, walaupun kadang-kadang perfeksionis. Rahma selalu dimanja oleh orang tuanya, beda dengan Anik dia tidak dimanja oleh orang tuanya.

Kami bertiga teman main sejak kecil. Dari pada Rahma, aku lebih dekat dengan Anik. Selain karena dia teman sekelasku, mungkin karena aku lebih merasa nyaman dengan dia. Orang bilang rasa nyaman itu membahayakan. Dan sepertinya memang demikian.

Hmm…sebaiknya aku mulai kisah ini.

Bersambung

Pembaca setia Kisah Malam, Terima Kasih sudah membaca cerita kita dan sabar menunggu updatenya setiap hari. Maafkan admin yang kadang telat Update (Admin juga manusia :D)
BTW yang mau jadi member VIP kisah malam dan dapat cerita full langsung sampai Tamat.
Info Lebih Lanjut Hubungin di Kontak
No WA Admin : +855 77 344 325 (Tambahkan ke kontak sesuai nomer [Pakai +855])
Terima Kasih 🙂

Daftar Part