Peluk 20 Detik Part 18

Kaisar21 PELUK 20 DETIK
Peluk 20 Detik Part 18
Legato 2 : Memory
Aku hanya bisa memegang luka robek yang tergores di pipiku , tidak terlalu dalam namun lumayan banyak mengeluarkan darah segar , aku memandang kedua mata defi yang sudah mulai tak fokus dengan pandangannya sendiri , pandanganku menunjukan kesedihan .
DEFI : kang , maaf ga sengaja … (defi memburuku dan mengusap lukaku dengan tangannya )
Aku pegang kedua tangannya , menjauhkan tubuhnya , ada perasaan sedih yang teramat dalam dihatiku , iya aku tahu wanita ini cemburu berlebih dan perlakuannya sungguh wajar , tapi entah mengapa detik ini aku tidak bisa lagi merasakan sedikitpun kehangatan dari seorang defi , tubuhku seakan menolak permintaan maaf dari sang pemilik sudut hatiku ini , sudutnya mulai redup , maaf tapi aku tidak bisa seperti ini , berikan aku waktu.
Aku meninggalkan defi yang mulai menangis menutupi wajahnya di sofa , beberapa pelayan menghampiri ingin mengetahui apa yang terjadi , aku berbisik ke salah satunya minta tolong agar sisa pecahan gelas dibersihkan , menuju kasir membayar rupiah yang ada di bill dan meninggalkan tempat itu , menuju area depan cafe sembari menyalakan rokok aku menyetop angkot yang lewat untuk kemudian meluncur menuju dago bawah.
PELAYAN 1 : bu , maaf mejanya mau dibersihkan , maaf yaa
DEFI : (tangisnya mulai terhenti ) ….. i-iya mas , maaf ya
PELAYAN 1 : permisi bu (menyapu pecahan gelas)
DEFI : m-mas , yang tadi duduk sama saya kemana perginya ?
PELAYAN 1 : oh bapak yang tadi ? tadi udah ke kasir bayar bill terus saya lihat naik angkot ke bawah
DEFI : owh (kembali menunduk)
PELAYAN 1 : ibu masih bisa bawa mobil ? atau mau saya panggil security buat anter ibu ?
DEFI : ga usah mas , saya masih kuat , mungkin
PELAYAN 1 : iya bu
Sang pelayan 1 berlalu menuju kasir , sementara defi mulai bergerak perlahan menuju mobilnya dan mulai melaju meninggalkan parkiran kafe.
PELAYAN 1 : parah siah euy (parah banget nih )
KASIR : kunaon bro ? (knapa bro ?)
PELAYAN 1 : eta tadi lalakina di hantem ku gelas vodka nepi ka getihan (itu tadi cowoknya di hajar sama gelas vodka sampe berdarah)
KASIR : walah , parah , selingkuh jigana lalakina ahahah (wah parah , sepertinya cowoknya selingkuh)
PELAYAN 1 : jigana sih , tapi tadi urang mah ningali si lalakina nitah anu awewe eureun nginum , pas dicekelan leungeuna jol jol habek weh awewena nampolkeun gelasna , watir anjirr lalakina (sepertinya sih , tapi tadi saya liat sih si cowok nyuruh yang cewek berhenti minum (vodka) , pas dipegang tangannya tiba tiba buak ! aja si cewek hajar cowoknya pake gelas , kasihan yang cowok)
KASIR : teu parah kan ? (ga parah kan? )
PELAYAN 1 : nya getihan weh , teu apal sih jero heunteunamah (ya berdarah sih , ga tau dalem apa nggaknya )
***
VIONA : papah , di telfon ga diangkat , tadi mamah ke kantor katanya papah udah pulang , papah dimana ?
ANGGA : di angkot , maaf tadi ketemu klien dulu lupa bilang
VIONA : aduhh papaaah , bilang kalau mau kemana mana tuh , dari tadi perasaan mamah ga enak.
ANGGA : ahahha , maaf ya , ini udah menuju rumah kok , mmm bikinin nasi goreng mah , lapeeuurrr
VIONA : iya pah , hati hati di jalan yaaa
Aku membuka gerbang rumahku , aku melihat anaku tertidur di depan tv ruaang tamu dan ada aroma wangi dari arah dapur , aku menyimpan tasku dan menuju arah dapur . dapur yang mungil namun bersih , ada seorang malaikat yang cantik disana , mengenakan apron peach yang menutupi celana pendek dan kaos tidurnya , rambut pendeknya di cetok oleh penjepit rambut yang tidak bisa menjepit keseluruhan , terlihat cantik wife ku malam ini , kulihat dia begitu bersemangat memasak sampai tidak menyadari kehadiranku di dapur , aku menghampirinya dan memeluknya dari belakang , tampak kaget namun kemudian memegang tanganku yang memeluknya sambil meneruskan membuat nasi goreng,
ANGGA : mmmh , wangi banget
VIONA : iya dongg , vionaa getohh
ANGGA : jadi makin laper
VIONA : tadi ketemu siapa pah?
ANGGA : kliennya bu rianti
VIONA : oowwhh …
ANGGA : biasalah ibu itu suka dadakan
VIONA : kirain papah diculik abg xixixi
ANGGA : ah zzzz
VIONA : semenjak pulang dari jakarta , mamah kok jadi suka kepikiran omongan Lidya xixixi
ANGGA : yang mana ?
VIONA : iya yang jagain kamu pah , jangan sampe kecantol cewek lain
ANGGA : papah ga suka abg
VIONA : mmm kalo ibu muda suka kan ?
ANGGA : iya suka
VIONA : iihhh tuh kan
ANGGA : kan kamu juga ibu muda mah
VIONA : oohh ahahah iya ya ahaha
Wife mematikan kompor dan membalikan badannya
VIONA : papah ! itu luka kenapa ?
ANGGA : eh ini ? (menunjuk pipi) , tadi di angkot kecantol pintu ada kawatnya
VIONA : kok bisaa , ih agak dalem tuh
ANGGA : ah gapapa kok
VIONA : nggak apa apa apanya , sini aku bersihin ntar infeksi lagi (menyeretku menuju ruang tv)
Wife mengambil kotak obat dari medkit , mengeluarkan pembersih luka ,dan mulai membersihkan lukaku
ANGGA : aww awwww , perihhh
VIONA : eehh dieem , biar steril
ANGGA : aww awww
VIONA : ihh perih mana sama disunat sih? , lukanya ga dalem juga ternyata
ANGGA : tetep aja perihh aahh
VIONA : iya iya tahan bentar
Wife membersihkan luka pake alkohol , pantaslah perih , kemudian dia mengoleskan obat luka dan menutup lukaku dengan plester berpori .
VIONA : yups , its done (sambil menutup kotak obat)
ANGGA ; terima kasih bu suster
VIONA : sama sama bapak pasien manja
ANGGA : ahahha
VIONA : diem disini , mamah ambilin nasi gorengnya
Wife meninggalkanku dan kembali dengan sepiring nasi dan segelas air putih
VIONA : aaa
ANGGA : eh , aaaa
VIONA : enak ?
ANGGA : mmggh enyak
VIONA : aa lagi sini
ANGGA : aaa , enyak dicuapin
VIONA : pasien manja
ANGGA : bialinn , mamah duluan nyuapin
VIONA : xixixi iyaa iyaa udah diem makan dulu ini tangan diemm tangann
ANGGA : namanya juga usahaa ahahaha
Memang tanganku sempat meremas remas dada wife yang menghadap ke arahku , wife menghindar namun tetap saja aku bergerilya pantang menyerah , prosesi meremas dan menghindar kita lalui sampai nasi goreng habis dan aku tak tahan lagi , sejenak aku lupakan urusan defi , malam ini aku benar benar ingin menikmati semuanya dengan wifeku.
***
# Hari Pertama Setelah Insiden dengan Defi
Aku sudah dimeja kerjaku pagi ini , aku buka path dan tidak ada yang aneh , hanya ucapan selamat pagi dari Lidya di statusku pagi ini , kulihat defi membuka statusku namun tidak ada reaksi , aku mulai menghapus pertemanan dengan defi , delet contact BBM , unfollow twitter , dan semua yang berkaitan dengan defi , maaf tapi aku butuh waktu memulihkan semuanya.
# Hari Kedua Tanpa Defi
Hari ini aku rapat dengan Rianti di hotel Gino Fer sekitaran jalan braga , sibuk memang tapi project yang menggiurkan ini tidak dapat kutolak , bukan project deketin bu rianti ahahahah , tapi memang project yang lumayan besar untuk ukuran karyan biasa sepertiku. Kita banyak berdiskusi tentang project saja , tidak ada obrolan lain selain waktu makan siang rianti mengajaku makan di area city walk tidak makan siang dengan team lainnya , aahh rupanya dia smoker , mungkin malu bila merokok di depan klien atau rekan lainnya , yaa aku seneng aja sih ada temen ngerokok sambil ngopi . belum terjadi apa apa.
# Hari Ketiga tanpa Defi
Kejutan di pagi hari , iya hari ini aku berulang tahun , wife membangunkanku di sabtu pagi yang ceria ini , selain ciuman mesra di bibir yang masih bau jigong ini , aku mendapatkan kado spesial berupa me time all day long waahh mantap sekali , wife diam diam sudah menelfon boss ku yang memang dikenalnya untuk izin cuti aku hari ini , hari ini mulai dari jam 6 pagi hingga jam 10 malam aku boleh berkegiatan apa saja sesukaku dengan syarat Off Handphone , tapi hanya sampai jam 10 malam harus sudah pulang , wife sudah menungguku dengan makan malam romantis dan lingerie yang HOT untuk dilewatkan ahahahah , jadi hari ini aku akan membawa motor kecilku berkeliling kota Bandung , hunting CD atau kaset legend , majalah legend , makan di tempat biasa aku makan dulu pas kuliah , berkeliling di pelana nyari nyari barang bekas atau antik , nonton , pokonya suka suka aku saja ahahha.
# Hari keempat tanpa Defi
Setelah ibadah jumat aku hanya makan siang seperti biasa namun setelah aku kembali keruanganku aku menemukan paket JNE dari ” Lidya ” aku membukanya dan ternyata isinya sebuah jam tangan yang menurutku mahal harganya , pesan tertulis di secarik kertas penyerta hadiah ” waktu yang terbaik adalah waktu disaat aku menghabiskannya bersamamu ” “Lidya” . aku menelfon Lidya :
ANGGA : halo neng , wahh makasih kadonya , jadi malu mahl banget ini
LIDYA : ahahah maaf ya kang pasti telat , soalnya lid baru liat notif kemaren pagi xixiix jadinya buru buru beli kado trus sent pake ONS deh
ANGGA : duh jadi repotin yang lagi sakit
LIDYA : ah beneran gapapa kok , lid udah agak lumayan bisa jalan jalan sekarang , kemaren aja ke mall nyari jam buat akang lid sehat kok , maunya sih ngasih langsung ke Bandung tapi kata mamah ga boleh ahahha
ANGGA : iyalah ga boleh , nanti aja kalau kamu udah sehat banget ya neng
LIDYA : iyaa heppy besdey akaang , moga panjang umur dan sehat selalu
ANGGA : makasih yaaa
#Hari Ketujuh tanpa Defi
Jam 08.20 WIB senin pagi aku baru tiba di kantorku , kubuka ruangan dan kucium aroma kopi , ya secangkir kopi yang masih panas tersaji dimejaku , ada secarik kertas dengan tulisan ” maafin aku ” tepat dibawah gelas , aku menengok ke kanan dan kiri , tidak kulihat tanda tanda defi , ah kuabaikan kertasnya , kubuka jendela ruanganku , menyalakan rokok dan kunikmati secangkir kopi gratis ini hehe.
# Hari Kesembilan tanpa Defi
Aku meeting dengan klien bu rianti di ruang meeting kantorku , hari itu baru selesai sekitar jam 3 sore , ahhh penat kepala ini , mungkin secangkir kopi bisa membuat otak ini lebih segar , aku ke ruanganku untuk mengambil bahan kopi namun kembali kucium aroma kopi dari ruanganku ini , satu kopi tersaji , masih panas dan ada lagi kertas penyerta dengan tulisan ” baikan yuk ” sosmednya accept dong  ada tanda smile , aku melihat keluar pintu , hmmm tidak ada tanda tanda defi disana , yasudah aku menikmati kopi gratis lagi sambil membuka HP dan memang ada beberapa inivite disana , kuabaikan.
#hari keempatbelas tanpa Defi
Satu gelas kopi dipagi hari kembali hadir diruanganku , sebenarnya jam berapa dia kesini ? kebetulan hari ini bu rianti hampir bersamaan datangnya denganku , dia meihat ada gelas kopi mengepul disana , untunglah tanpa pesan di kertas , mungkin dia merasakan ada yang ganjil namun tidak berani bertanya kepadaku , kami hanya duduk berhadapan membahas project kami yang sedang dalam masa peak perform.
#hari keenambelas tanpa Defi
Entahlah aku sangat ingin bertemu defi , bukan untuk membicarakan kejadian kopi , namun ingin mempertanyakan kembali apa maksud semua ini , namun walau jarak komunikasi hanya terhalang sebuah hanphone sangat sungkan aku mengkontak defi terlebih dahulu , 3 hari kebelakang memang ada misscall dari defi , dan beberapa sms , namun dia menyampaikan pesannya dengan secarik kertas yang menurutku itu sangat “usaha ” sekali , ya bayangkan saja dia harus pandai mencuru waktu pagi atau sore hari tanpa diketahui siapapun , namun aku ingin menegaskan bahwa dia merupakan bagian memori masa laluku sekarang , aku masih belum siap kembali diselipi kehidupan dengan ada defi di dalamnya , aku mulai menuliskan penggalan lirik lagu ” Romeo ” berjudul “memori” beserta link sounclud yang aku upload. Aku masukan potongan lirik dan melaju menuju kantor tugas defi , aku hanya sampai di porter depan dan menitipkan amplop dengan kop kantorku kepada porter dengan tujuan ibu Defi .
Sepenggal lirik
” dihatiku , selalu mencintaimu , termanis dalam hidupku selamanya ”
“kau jelita , yang mampu memberi cinta , terangi seisi jiwa selamanya ”
” hiduplah dalam kenangan selama diriku , masih mencintaimu , seperti yang dulu ”
” kau memori , yang tersimpan untukku , aku mencintaimu ”
” kau jelita , betapa hati memuja , padamu seluruh cinta kuserahkan selamanya ”
” hiduplah dalam kenangan selama diriku , masih mencintaimu , seperti yang dulu ”
” kau memori , yang tersimpan untukku , aku mencintaimu ”
………………………………
” kamu memori , yang tersimpan untukku , aku mencintaimu “
#hari ketujuhbelas tanpa Defi
Jam makan siang , aku sedang berjalan di sekitaran kantorku menuju pujasera , namun langkahku terhenti oleh sebuah MPV berwarna putiih yang menghampiriku , jendelanya terbuka dan seorang ibu muda dengan baju kantor tersenyum kepadaku , defi menyapaku dan membukakan pintu mobil , aku tidak banyak berfikir namun kuikuti apa maunya , aku masuk ke mobilnya dan defi memacu mobilnya ke suatu tempat.
DEFI : hai kang
ANGGA : heloow (senyum)
DEFI : apa kabar
ANGGA : baik , kamu ?
DEFI : mmmm sehat
ANGGA : bagus dong
DEFI : kang
ANGGA : iya
DEFI : (merangkulku dan kiss tengkuku berulang kali) jangan tinggalin aku kayak gini (mulai menangis)
ANGGA : eh
DEFI : jangan jadiin fi memori di hidup akang , kita jalani aja yang kaya sebelumnya ya
ANGGA : …………..
DEFI : maafin defi , maafin maafin maafin (memeluku kencang sekalleee)
ANGGA : ugh …… fi , maafkan aku , untuk sekarang aku lagi butuh waktu berfikir , mungkin sebaiknya kita ga ada kontak dulu .
DEFI : jangan kang , fi ga bisa …. dua minggu ini fi kesiksa banget , antara sedih , malu dan kangen semuanya tercampur , maafin fi yang bodoh waktu itu maafin
ANGGA : iya udah dimaafin kok , tapi kayanya akang ga bisa dulu sekarang mah , maaf ya
DEFI : kenapa ? akang emang keras gini ya orangnya kalau udah sakit ? fi juga sama kang sakit dengan perlakuan akang , tapi fi lebih butuh akang daripada mikirin sakitnya (defi kiss lembut bibirku)
ANGGA : iya akang juga butuh kamu , selalu , tapi biarkan mengalir aja ya , akang cuman butuh waktu sendirian dan berkegiatan seperti biasa.
DEFI : selama waktu itu boleh ga aku sayang sama akang
ANGGA : boleh kok , cuman waktu ketemuan aja ya yang ga bisa akang janjiin
DEFI : hhhhh , gak apa apalah , tapi izinin defi kontakan di sosmed lagi pliss biar fi bisa tau kabar akang
ANGGA :iya , path aja gapapa ya , sama whatssaap , tapi janji ga pake jeles jelesan lagi
DEFI : iya (manyun)
ANGGA : mmm , makasih ya kopinya yang tiap pagi kemaren kemaren , enak
DEFI : maaf masih belajar bikin kopinya , semoga akang suka
ANGGA : suka kok , mmmm
DEFI : kangen (peluk aku erat sekali )
ANGGA : ……………………..
DEFI : kiss lagi kang
ANGGA : udah ah , ntar aku malah jatuh lagi ke hati kamu ahahah
DEFI : yaahh ga boleh kiss juga ? tadi kiss
ANGGA : kamu yang kiss aku , aku sih diem aja
DEFI : ya udah sini , gapapa kalo akang belum mau kiss defi biar defi aja yang kiss akang sampe akang mau
ANGGA : eh …..
Defi kiss bibirku , mengecupnya berulang kali , namun entah apa yang terjadi seakan hatiku dingin menanggapinya , maafkan aku , aku beneran butuh waktu untuk mengembalikan ini semua , maafkan aku ya …….
Defi menyerah dengan sikapku , namun dia masih bisa tersenyum , ahh wanita yang kuat , ya defi yang kuat menghadapi kepalaku yang keras , andaikan kita bertemu lebih awal , mungkin pilihanku akan semakin berat diantara 3 wanita …..
****
# beberapa minggu dengan status masa percobaan dengan defi
” besok beres kan ? ” bu rianti memandangku tajam , belum pernah setajam ini , ” beres bu ” aku menjawabnya tidak kalah tegas , memang project kali ini sangat menguras tenaga , ahhh demi sebuah cita cita , aku tidak akan menyerah , walau akhir bulan tetap semangat !
Kamis , minggu kedua bulan ke 11 Tahun 2015
Projet sudah sudah selesai , dua hari lalu bu rianti agak berbeda , mungkin hari ini setelah project beres sudah berubah dan kembali ceria , namun siang ini dia masih bersikap sama , olala klien terbesarku mulai berubah haluan kah ? atau ? ah aku coba bercengkrama saja siang ini.
****
ANGGA : kok banyak diem bu ? makanannya ga enak ?
RIANTI : enak kok
ANGGA : makan atuh bu , sayang kalo ga diabisin
RIANTI : ok
Hening , dan kita masing masing menikmati makan siang
RIANTI : dua project sudah beres , kapan kamu ajak aku touring ?
ANGGA : waduh masih inget ya ? ahahaha
RIANTI : inget lah , janji adalah janji , dan aku orang yang menepati janji dan paling ga suka diingkari
ANGGA : waduh , iya bu iya maaf
RIANTI : jadi ? kapan ? biar aku sesuaikan jadwalku
ANGGA : besok ? bisa bu ? mmmm deket deket aja ke pangandaran , sabtu sore atau malam sudah di Bandung kayanya
RIANTI : besok yaa hmm , besok suami aku lagi keluar kota sih , kayaknya bisa deh .
ANGGA : bentar saya booked hotel dulu buat dua room
RIANTI : ok , kamu atur semua yaa , mmm sambil aku ada yang mau disampaikan nanti disana
ANGGA : apa bu ?
RIANTI : kejutan lah (senyumnya jahat sekali)
ANGGA : oalahhh
Ampun deh , aku sedang beradaptasi dengan kondisi defi , apa rianti mau ikut andil dalam kisah hidupku ? ohh nooo aku tidak siap , Lidya yang masih dalam proses penyembuhan saja belum aku selesaikan masalah keinginannya menikah denganku , sekarang aku seperti dicokok oleh rianti ….
****
Pagi hari di garasi
VIONA : emang ga pake mobil aja pah dianas luarnya ?
ANGGA : maunya sih , tapi sambil hunting materi foto , jadi kayanya blusukan
VIONA : boss kamu ada ada ah
ANGGA : iya hehe (padahal boss gue takut kliennya kabur hehehe)
VIONA apah udah lama ga touring , hati hati yaa , besok aku tidur di omah gapapa ?
ANGGA : iya gapapa , titip anak kita ya mah , papah pergi dulu
VIONA : tolak angin ? balsem ? penahan dada udah ?
ANGGA : udahh
VIONA : tetes mata ? udah ?
ANGGA : udaahhh
VIONA : hmmm apalagi ya ?
ANGGA : udahh mamaah vioo udahh , kaya mau touring ke luar jawa aja ahah cuman ke pangandaran kok
VIONA : ih kamu udah ga muda pahh harus jaga kesehatan
ANGGA : iya maamaahh makasihh (aku mengecup keningnya )
Aku mengambil tas packer ku yang kecil , dan memacu si motor kecil menuju tempat yang kujanjikan dengan rianti di sekitaran ujung tol Cileunyi , mungkin dia di drop sama sopirnya disana .
08.00 WIB pas aku sudah menunggu di mart yang aku maksud kepada Rianti , tak lama kulihat rianti turun dari taxi , oalahh dia pasti naik taxi dari pusat kota kesini dasar horang kayaah ahahha , Rianti tersenyum kepadaku ketika dia malu malu menghampiriku.
RIANTI : hai
ANGGA : hai bu
RIANTI : jangan panggil ibu , ini diluar kantor kan xixixi
ANGGA : oh , panggil nama aja ?
RIANTI : iyalah , lagipula aku kan lebih muda dari kamu
ANGGA : iya juga sih , hehehe , eh kamu ga bawa helm ya ?
RIANTI : ga lah , mana ada aku helm nggaaa …
ANGGA : iya sih , hmmm yuk naik
RIANTI : ga pake helm nih ?
ANGGA : sampe pasar depan gapapa kali ya ? mudah mudahan ada toko helm disana
RIANTI : ooo , ok ok
Rianti naik dan tampak canggung sekali , iyalah ibu muda pengusaha yang kemana mana dianter sopir atau bawa mobil matic sendiri pasti canggung dibonceng kaya gini hehe , kami melaju menuju sebuah pasar yang terlewat dan kebetulan ada sebuah toko helm , kami masuk dan rianti mulai memilih helm walaupun sepertinya dia buta akan hal itu , tapi akhirnya aku yang memilih dan rianti ok ok saja dengan pilihanku , kami kembali naik ke motor dan melaju ke arah nagreg dengan kecepatan sedang (mau ngebut gimana wonbg cuman supra 100 cc ) , awalnya rianti pegangan ke handle jok , perlahan seiring arah angin hehe dia mulai berani pegang pinggang , hingga akhirnya aku tarik saja tangannya dan sekarang dia memeluku sambil merapatkan badannya.
— pasar lewo —-
ANGGA : aahhh pinggang aduh
RIANTI : iya nih , pegel ya
ANGGA : tiap dua jam kita harus berhenti loh , biar ga pegel hehe
RIANTI : loh ini baru satu jam juga belum
ANGGA : iya itu dulu ahahah sekarang pinggangku udah menua buuu
RIANTI ; iya ahahah yuk istirahat bentar , ke mart sana aja
Kami melepas lelah di sebuah mart yang menyediakan kursi dan meja , rianti masuk kedalam dan membawa dua botol minuman , kami meminumnya dengan sangat rakus , pagi menjelang siang ini sungguh cerah dan bermatahari.
RIANTI : masih jauh ya ngga ?
ANGGA : ahahah ini belum setengah perjalanan
RIANTI : waduh
ANGGA : nyerah ?
RIANTI : ga ah … ganbateee !
ANGGA : ahahah ,pake motor kecil emang pegel sih , tapi bisa nikmatin perjalanan
RIANTI ; iya sih , pemandangannya asik dari tadi
ANGGA : nanti lepas ciamis ke banjar , banjar sari lebih asyik pemandangannya
RIANTI : iya ? kalo ada lanscape bagus stop dulu ya ? foto foto
ANGGA : iya iya , kan emang tujuannya itu kan ?
RIANTI : iyaaa , nih bawa Nikon , sayang kalo ga dipake.
ANGGA : oo iya iya
Kami melanjutkan perjalanan hingga kota Banjar , berhenti untuk makan siang di warung nasi padang , aku lihat rianti agak kikuk memasuki warung nasi yang tampak biasa aja , eheheheh aku maklumi lah , namun nyatanya dia makan lahap , mungkin dia lapar ahahahah .
65 km menuju pangandaran….
Perjalanan menuju pangandaran memang banyak lanscape yang menarik untuk diabadikan , beberapa kali kita berhenti untuk mengabadikan , selain melepas lelah , rianti memang terlihat sangat menikmati moment ini , dia tampak ceria walau wajahnya sedikit kumal kena debu perjalanan , ahahah andai saja aku tidak sedang dalam galau , mungkin moment ini akan kumanfaatkan dengan baik juga ….
@Pangandaran , Day 01
ANGGA : pantaiiiii
RIANTI : mana manaaa waaaa iyaaa
Rianti membentangkan tangannya lebar lebar , aku memacu motorku hingga garis pantai , melompat dan menjatuhkan diri ke pasir pantai , betapa leganya bisa menyelesaikan tujuan tour , rianti masih tertawa tawa mengejarku , mengambil nikonnya dan beberapa kali memfoto ke arah pantai dan ke arahku , tanpa sadar dia memeluku , ya kita berpelukan hampir 20 detik namun dengan cepat kulepaskan .
ANGGA : eh , ma-maaf
RIANTI : harusnya aku yang minta maaf ngga (tertunduk malu namun tersenyum)
ANGGA : mmm , ke hotel yang udah aku pesan yuk , mandi istirahat nani sorean kita cari hiburan
RIANTI : yuk ….
Aku mengambil arah menuju jalanan pinggir pantai dan kulihat hotel yang kupesan tidak jauh dari bibir pantai , cek in dan mengambil dua kunci room yang bersebelahan (pasti nyangkanya satu room yeee wkwkkwwk , ga kok masih dalam mode sopan) , raianti mengikutiku dan membuka roomnya , masuk kedalamnya , hampir tiga jam kita di room masih masing hingga senja menjelang , matahari tenggelam kulihat begitu indah dari jendela room.
Tok ! tok ! tokk ! pintu diketuk pelan
” siapa ? ” sapaku
” rianti , boleh masuk ? ”
Bersambung
Pembaca setia Kisah Malam, Terima Kasih sudah membaca cerita kita dan sabar menunggu updatenya setiap hari. Maafkan admin yang kadang telat Update (Admin juga manusia :D)
BTW yang mau jadi member VIP kisah malam dan dapat cerita full langsung sampai Tamat.
Info Lebih Lanjut Hubungin di Kontak
No WA Admin : +855 77 344 325 (Tambahkan ke kontak sesuai nomer [Pakai +855])
Terima Kasih 🙂